Salah satu kekurangan yang dimiliki para pemain futsal putra
Indonesia di ajang AIMAG 2013 adalah kurangnya visi bermain.
Pelatih tim
nasional Andri Irawan tidak mau hal tersebut terulang ketika tim
besutannya turun di Kejuaraan AFF Futsal Championship, Thailand, Oktober
mendatang.
Karena itu, sepulang dari AIMAG, Andri langsung mencanangkan program
latihan yang bertepatan
dengan datangnya Bulan Ramadan. Para pemain
berlatih dua kali sehari yakni sore (16.30 WIB-18.00 WIB) sebelum buka
puasa dan malam sesudah berbuka puasa (21.00 WIB-23.00 WIB).
“Latihan sore itu untuk membenahi skill sedangkan latihan malam untuk
menyamakan visi bermain,” kata Andri saat berbincang dengan
DuniaFutsal.com di Lapangan Tifosi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa
(17/7/2013).
“Soal visi bermain ini sangat penting. Mereka tidak boleh asal
bermain, harus gunakan akal. Sehingga mereka tahu kapan harus bermain
cepat, kapan bermain dengan tempo lambat, bagaimana bereaksi jika
dihadang lawan, bagaimana caranya menempatkan posisi yang tepat agar
bisa menerima umpan kawan dengan akurat,” lanjut mantan pemain nasional
itu.
Indonesia tergabung bersama Australia, Myanmar, Timor Leste, dan Laos
di Grup B. Sedangkan di Grup B sudah menanti Thailand, Vietnam,
Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Kejuaraan itu berlangsung
19-27 Oktober mendatang.
Latihan, lanjut Andri, harus berlangsung selama bulan Ramadan karena
tidak ada lagi waktu buat Pasukan Merah Putih untuk berkumpul. Betapa
tidak? Mulai 18 Agustus nanti, para pemain sudah harus membela klub
masing-masing karena Liga Futsal Indonesia (IFL) sudah akan bergulir.
“Waktu kita sangat mepet. Makanya mereka tetap harus berlatih meski
sedang memasuki bulan puasa. Setelah ini, para pemain akan kembali
dipulangkan ke klub masing-masing karena akan mengikuti IFL,” tegasnya.
Dari 14 pemain alumnus AIMAG, empat orang dipulangkan yakni Ivan
Cahyadi (Jaya Kencana), Ali Nasrullah (Makassar Futsal Academy), Usamah
Rascal (Brilyan Academy), dan Yudi Fatrah (PON Sumbar). Adapun dua
pemain baru yang dipanggil adalah Jaelani Ladjanibi dan Ade Andika (PON
Sumbar).