Bagaimana tidak, dalam technical handbook yang memuat peraturan pertandingan futsal di Porda Jabar, setiap protes tertulis yang akan diajukan ke panitia dan pimpinan wasit dikenakan biaya Rp. 1 juta. Sedangkan jika ingin mengajukan banding atas keputusan protes, tim harus mengeluarkan biaya Administrasi sebesar Rp. 10 Juta.
Hal ini pula yang membuat tim futsal Kota Sukabumi mengurungkan niatnya untuk protes atas kinerja wasit yang mereka anggap buruk di laga melawan tuan rumah Kabupaten Bekasi. Di laga tersebut, Undan Cipta cs dibungkam telak 6-0.
Manajer Sukabumi, Muhendra, menyayangkan kepemimpinan wasit yang beberapa kali melakukan kesalahan keputusan. "Sebenarnya laga ini enak ditonton. Faktor wasit jadi imbas permainan jadi seperti tadi. Pemain sedikit down," ucap Muhendra kepada Bolalob.
"Sebenarnya kita pengen protes tertulis. Tapi biaya sangat mahal. Belum tentu protes kita diakomodir oleh panitia," lanjut Muhendra yang juga menangani tim futsal Pepermi FC Sukabumi.
Daripada protes, Sukabumi memilih fokus untuk persiapan mereka di laga terakhir melawan Kota Bogor pada Rabu (11/11/2014). Partai ini merupakan hidup mati kedua tim karena sama-sama membutuhkan kemenangan untuk dapat lolos ke babak 6 besar. (*)
