"Potensi futsal di Indonesia ini besar, namun tidak dikelola dengan optimal. Selain itu, kami juga merasa prihatin dengan ketidakmampuan Badan Futsal Nasional mengelola kompetisi secara profesional," kata Arif Isnawan, ketua Umum AKFI, saat konferensi pers perkenalan AKFI di Hanggar Futsal Pancoran, Sabtu (15/6).
Ketidakmampuan BFN mengelola kompetisi dan menmperhatikan klub ini menurut Arif juga berkaca dari peringkat futsal Indonesia yang menurun dari tahun ke tahun. Sistem dalam kompetisi yang dibuat BFN juga menjadi salah satu permasalahan yang disorot AKFI.
"Mereka ini telah menjual pertandingan, dan kami adalah sebagai objek, tetapi mereka malah tak memperhatikan klub-klub ini, mereka itu pelaku utama dan objek dalam kompetisi futsal," tambah Arif.
Klub-klub ini sudah keluar duit, tenaga dan pikiran, namun di kompetisi yang dibuat BFN, kami tidak mendapatkan yang sesuai," ujar Ikhlas Bahar, Sekretaris Jendral AKFI yang juga pemilik klub IFL, Brilyan Sport FC.
Asosiasi ini ditambahkan Arif, terbuka untuk semua tim futsal di seluruh Indonesia, baik itu pro maupun amatir. Mereka mempersilahkan siapa saja untuk bergabung dalam AKFI. "Hampir semua klub IFL sudah bergabung, untuk yang amatir masih terus ada tim yang ikut bergabung."
Nantinya, AKFI ini akan mencoba mengeluarkan aspirasi mereka di kongres tahunan PSSI di Surabaya pada 16-18 Juni mendatang. "Asosiasi ini akan mendapatkan satu suara di Kongres PSSI," ucap Arif.
| Susunan Pengurus AKFI |
www.spiritfutsal.com
